Website Sugeng Gondrong

Binatang Penghuni Air Terjun Macan



Selebar Ilalang, Sebesar Sapi

Oleh: Sugeng Gondrong
Dulu, air terjun macan atau yang dikenal Gurong Maloh ditinggali oleh binatang aneh. Namanya Macan (bukan macan yang dikenal sekarang). Binatang ini lebih mirip anjing dan pemakan tengkuyung (keong) dibebatuan aliran air terjun. Menurut ceritanya, tubuhnya hanya selebar daun ilalang jika dilihat dari depan. Namun, ukurannya akan sebesar sapi apabila dilihat dari samping.

Air terjun Gurong Macan memang identik dengan cerita binatang macannya yang melegenda. Dalam beberapa tahun belakangan, binatang ini sempat terlihat warga yang pulang dari ladang. Namun, ukurannya tidak sebesar seperti yang diceritakan dalam buku legendanya zaman dulu.

Saat itu, dijumpai malam hari. Ciri khas binatang aneh ini yakni kedua matanya memancarkan cahaya merah. Dan cahaya itu terlihat jelas saat terakhir kali dilihat oleh warga. Nyata atau tidak, begitu cerita yang saya dapatkan dari warga di Dusun Malan I yang berada di Kecamatan Mukok, Kabupaten Sanggau.

Konon, lereng bukit disekitar air terjun merupakan tempat tinggalnya. Tengkuyung adalah makanan utama mereka. Keberadaan binatang ini yang kemudian diabadikan menjadi nama air terjun tersebut. Memang tidak ada yang mengetahui secara pasti keberadaan binatang ini. Satu-satunya jejak yang bisa ditelusuri adalah banyaknya tengkuyung yang dapat dijumpai disepanjang aliran air terjun.

Pak Dandan, tetua dikampung tersebut juga mengamini saat saya tanya mengenai adanya cerita binatang macan ini. “Ngapa disebut orang Gurong Macan?. Karena disitu dulu tempat tinggalnya binatang itu,” ujarnya. Cerita binatang ini turun temurun menjadi cerita orang tua kepada anaknya pada zaman dulu. “Sayang bukunya sudah terbakar.”

Dia juga mengamini kalau binatang aneh ini punya kelebihan memanjat pohon. “Dia nda bisa turun. Kalau mau turun, terjun.” Yang memang lekat menggambarkannya adalah cahaya merah pada kedua matanya. “Itu dari dulu ceritanya begitu.” Lalu binatang apa sebenarnya macan ini?. Saya pun dibuat heran, karena binatang seperti yang digambarkan mungkin tidak akan mudah dijumpai.

Faktor usia membuatnya tak banyak mengingat cerita lengkapnya. “Dah banyak lupa. Cerita tu dah lama sekali.” Saya lantas coba menggali informasi lebih jauh melalui kepala dusun setempat, Apit.

Beberapa tahun lalu, menurut Apit, ada orang kampung yang melihat binatang pada malam hari saat hendak pulang dari ladang. Kedua matanya, seperti diceritakan, mengeluarkan cahaya merah. Saat itu tidak jauh dari bebatuan aliran sungai. Hanya saja, yang dijumpai kali ini ukuran tubuhnya sedikit lebih kecil.


“Kalau pun dia (macan) masih ada didunia nyata, mungkin itulah dia seperti yang terlihat. Karena saya juga tidak pernah melihat langsung. Kalau ini makhluk kasat mata, mungkin kebetulan saja melihatnya,” jelas dia.

Cahaya yang berasal dari mata si binatang dipercayai oleh orang-orang dikampung punya nuansa magis yakni ngami’ semongat. Jika orang-orang yang bertemu dengannya lemah semangat, maka akan merasa tak berdaya. Sosok binatang ini, sampai sekarang tidak dapat dipastikan keberadaannya dan belum ada lagi yang menjumpainya dihutan tersebut. (*)
Share this post :

Post a Comment

Wisata

 
Support : Link here | Link here | Link here
Copyright © 2014. Jejak Si Gondrong - All Rights Reserved
Template by Cara Gampang Published by Cargam Template
Proudly powered by Blogger