Melihat Tempat
Mandi Manusia Raksasa
| Perjalanan menuju ke Gurong Tekosing |
Wisata air terjun
Gurong Tekosing berada satu wilayah dengan Gurong Maloh. Berada di Dusun Malan
I, lokasi menuju kesana dipisahkan oleh persimpangan jalan. Dua lokasi wisata
ini kabarnya berkaitan erat. Karena punya cerita yang kurang lebih sama yakni
mengenai sosok manusia raksasa yang biasa disebut gegasi. Bedanya, Gurong
Tekosing merupakan tempat mandi bagi manusia raksasa.
Akses masuk ke dua
air terjun ini sama. Hanya saja, jika akan ke Gurong Tekosing pembaca harus
mengambil jalan ke simpang kanan. Dari simpang itu sekira setengah jam
perjalanan. Medannya, lebih ekstrim dibanding menuju air terjun Gurong Maloh
karena menyusuri jurang yang terjal.
Sepanjang perjalanan,
akan dijumpai hutan yang masih alami. Beberapa tempat diantaranya telah dibuka
menjadi ladang bagi masyarakat setempat. Hanya ada jalan setapak satu-satunya untuk
menuju kesana. Jika kesana saat musim hujan, maka sepanjang perjalanan kita
akan disuguhi dengan jalan yang becek dan berlumpur.
![]() |
| Aliran air terjun yang dijumpai sepanjang perjalanan |
Separuh perjalanan
sampai ke puncak air terjun, akan terlihat aliran air yang mengalir disela-sela
bebatuan yang tersusun rapi. Seperti disusun sedemikian rupa. Entah siapa yang
menyusunnya seperti itu. Atau memang terbentuk secara alami yang merupakan
taman air.
Sekitar seratus meter
dari air terjun yang berada diatas. Akan dijumpai sebuah kolam. Bentuknya sangat
mirip seperti kolam. Tapi ukurannya luas. Pinggirannya dibatasi oleh bebatuan
alam. Tempat mandi manusia raksasa atau gegasi. Begitu cerita rakyat mengenai
kolam itu.
Saya takjub. Ditengah
hutan yang masih alami ini ada tempat yang indah dipandang mata. Suasana sejuk
disekitarnya menggoda untuk menikmati sejenak perjalanan kali ini. Tak lupa,
saya mencoba airnya yang dingin dan mandi untuk menyegarkan badan setelah
menempuh perjalanan panjang.
Kolam tempat saya
mandi inilah yang konon ceritanya tempat mandi para raksasa yang bermukim
disekitar tempat itu. Meski tempat itu termasuk baru ditemukan, lokasi wisata
ini sudah mulai diminati masyarakat disana.
Ceritanya mengenai
kolam berukuran besar ini masih belum banyak diketahui oleh masyarakat. Berbeda
dengan air terjun Gurong Maloh yang ditempati oleh Riganayam dan Runti. Dari informasi
yang tergali, baru beberapa orang saja yang menceritakan lokasi ini sebagai
tempat pemandian para raksasa.
| Tepian jurang terjal ini akses menuju ke Gurong Tekosing |
Saya semakin takjub
dengan lokasi ini karena kebersihannya. Meski ada sedikit dedaunan yang gugur,
tetapi secara umum kolam itu sangat bersih. Lalu saya bertanya kepada warga
yang menemani perjalanan hari itu. “Bang, apa ini kolam yang diceritakan
orang-orang sebagai tempat pemandian raksasa?”. “Iya,” jawab dia. Kolam ini,
lanjut dia, dulunya sangat dalam. Lama kelamaan sudah mulai dangkal. Kalau diukur
dengan tinggi badan orang dewasa, hanya tinggal sedagu orang dewasa saja.
Cerita Gurong Tekosing
memang tidak terlepas dari Gurong Maloh karena masih berada dalam satu kawasan.
Hanya jarak ratusan meter yang memisahkan keduanya. Aliran air terjun ini juga
bertemu pada sebuah alur sungai kecil dibawahnya.
| Kolam yang konon jadi tempat mandi manusia raksasa |
Kisah mengenai tempat
pemandian para raksasa ini memang tidak terbukukan sebagaimana cerita dua
raksasa penghuni Gurong Maloh. Tetapi itulah cerita rakyat yang berkembang
disana. Sampai sekarang, kolam itu tetap dijaga oleh masyarakat setempat
sebagai peninggalan dan juga lokasi wisata pemandian.
Meski hanya sedikit,
setidaknya ada gambaran mengenai cerita tempat ini. Setelah beristirahat, sekitar
seratus meter perjalanan ke atas bukit akan nampaklah keasrian air terjun
Gurong Tekosing. Menurut Apit, air terjun ini merupakan pancuran air bagi para
gegasi untuk mandi. Maka lokasi ini dikenal dengan pancuran dan kolam para
raksasa.
“Apakah gegasi yang
dimaksud itu Riganayam dan Runti serta anaknya Putri Gemiluh?”. Kisahnya sendiri
tidak tercatat didalam buku dongeng Riganayam dan Runti yang pernah ada di
kampung tersebut. Apit sendiri tidak dapat menjelaskan kisahnya secara rinci. Termasuk
para tetua disana.
Kemungkinannya selalu
ada. Karena lokasinya yang tidak berjauhan, masyarakat setempat percaya bahwa
manusia raksasa yang biasa mandi di pancuran dan kolam itu adalah mereka. “Riganayam
dan Runti ini yang dipercaya mandi dipancuran dan kolam yang sekarang disebut
Gurong Tekosing.” (*)




+ comments + 1 comments
saya kok belum tau ya ada air terjun di sini .......
Post a Comment