Wisata Air Panas yang Menakjubkan
Nama “Sipatn Lotup” berasal dari
bahasa Dayak Jangkang. “Sipatn” berarti sungai atau aliran sungai dan “Lotup”
berarti panas. Sehingga masyarakat disana menyebutnya “Ai Sipatn Lotup” atau
sungai air panas. Cerita penemuannya dimulai sejak 62 tahun silam oleh dua
orang warga yang sedang memasang
bubu.
Butuh kesabaran untuk sampai ke
tempat wisata air panas, Sipatn Lotup di Dusun Peruntan, Desa Sape Kecamatan
Jangkang. Butuh dua sampai tiga jam dengan mengendarai sepeda motor. Akses
jalan yang belum sepenuhnya baik menjadi salah satu kendala. Tepatnya di Dusun Peruntan, disanalah saya dapat melihat
langsung "Ai Sipatn Lotup" yang melegenda itu karena menjadi salah
satu sumber air panas yang ada di Pulau Kalimantan. Ceritanya sendiri belum
banyak diketahui oleh masyarakat luar. Hanya dari cerita mulut ke mulut saja.
Kondisi jalan menuju ke Ai Sipatn Lotup memang belum sepenuhnya baik, karena sekitar 70 persen masih belum beraspal dan merupakan jalan perkebunan kelapa sawit. Namun, kondisi jalan itu tidak menyurutkan niat saya terus menggeber sepeda motor dan melaju diantara hutan, tanaman sawit dan juga sawah warga sekitar.
Ada beberapa akses jalan menuju kesana. Bisa ditempuh dari pusat Kota Sanggau – Kembayan – Jangkang dengan jarak tempuh sekira 170 Km. Sedangkan melalui jalur Sanggau – Mukok – Jangkang dapat ditempuh dengan jarak kurang lebih 70 Km.
Kondisi jalan menuju ke Ai Sipatn Lotup memang belum sepenuhnya baik, karena sekitar 70 persen masih belum beraspal dan merupakan jalan perkebunan kelapa sawit. Namun, kondisi jalan itu tidak menyurutkan niat saya terus menggeber sepeda motor dan melaju diantara hutan, tanaman sawit dan juga sawah warga sekitar.
Ada beberapa akses jalan menuju kesana. Bisa ditempuh dari pusat Kota Sanggau – Kembayan – Jangkang dengan jarak tempuh sekira 170 Km. Sedangkan melalui jalur Sanggau – Mukok – Jangkang dapat ditempuh dengan jarak kurang lebih 70 Km.
Namun, saya lebih memilih rute
Sanggau – Mukok – Jangkang karena jaraknya lebih dekat dan lebih aman dilalui
saat kondisi cuaca hujan. Setibanya saya di Desa Sape Kecamatan Jangkang, jam
di handpone menunjukkan pukul 12.35. Siang itu adalah hari Sabtu. Saya kemudian
beristirahat sejenak disebuah warung untuk menikmati kopi warga setempat dan
juga menghisap rokok.
Saya kemudian mengabari Kepala Desa Sape, Domianus Dogol melalui layanan pesan singkat. Tak berapa lama, dengan menggunakan motor sport ber-cc besar, Pak Dogol-begitu dia disapa, datang ke warung tempat saya beristirahat. Kami kemudian ngobrol-ngobrol sejenak sambil menikmati kopi. Dari tempat saya beristirahat, masih butuh waktu perjalanan sekitar 15 menit untuk sampai di Ai Sipatn Lotup di Dusun Peruntan.
Sekira 20 menit beristirahat, kami kemudian melanjutkan perjalanan. Cuaca hari itu sangat cerah. Dan tak lama kami sudah sampai dipersimpangan menuju Ai Sipatn lotup. Disitu terdapat plang yang terbuat dari kayu. Saya kemudian mengikuti Pak Dogol dari belakang. Ada sekitar seratusan meter dari simpang jalan menuju lokasi sumber air panas tersebut.
Saat sampai dilokasi sumber air panas, “wow” saya kagum melihatnya. Bersih, indah dan sejuk. Deretan pohon-pohon tua dan berukuran besar jadi daya tarik tersendiri bagi saya. Suasana tenang dilokasi itu membuat saya semakin tergoda untuk masuk kedalam. Saya kemudian memarkirkan kendaraan dan mempersiapkan kamera untuk sesi pengambilan gambar.
Untuk masuk ke lokasi itu, saya harus melewati jembatan kecil yang ada disitu. Dibawah jembatan itu adalah aliran sungai yang airnya dingin. Aliran sungai itu terus mengalir sampai ke sungai besar diseberang sana. Dibagian tengah lokasi itu saya melihat seperti kolam dengan ukuran besar dan lebar. Itulah yang diceritakan oleh masyarakat disana, Ai Sipatn Lotup.
Saya kemudian mengabari Kepala Desa Sape, Domianus Dogol melalui layanan pesan singkat. Tak berapa lama, dengan menggunakan motor sport ber-cc besar, Pak Dogol-begitu dia disapa, datang ke warung tempat saya beristirahat. Kami kemudian ngobrol-ngobrol sejenak sambil menikmati kopi. Dari tempat saya beristirahat, masih butuh waktu perjalanan sekitar 15 menit untuk sampai di Ai Sipatn Lotup di Dusun Peruntan.
Sekira 20 menit beristirahat, kami kemudian melanjutkan perjalanan. Cuaca hari itu sangat cerah. Dan tak lama kami sudah sampai dipersimpangan menuju Ai Sipatn lotup. Disitu terdapat plang yang terbuat dari kayu. Saya kemudian mengikuti Pak Dogol dari belakang. Ada sekitar seratusan meter dari simpang jalan menuju lokasi sumber air panas tersebut.
Saat sampai dilokasi sumber air panas, “wow” saya kagum melihatnya. Bersih, indah dan sejuk. Deretan pohon-pohon tua dan berukuran besar jadi daya tarik tersendiri bagi saya. Suasana tenang dilokasi itu membuat saya semakin tergoda untuk masuk kedalam. Saya kemudian memarkirkan kendaraan dan mempersiapkan kamera untuk sesi pengambilan gambar.
Untuk masuk ke lokasi itu, saya harus melewati jembatan kecil yang ada disitu. Dibawah jembatan itu adalah aliran sungai yang airnya dingin. Aliran sungai itu terus mengalir sampai ke sungai besar diseberang sana. Dibagian tengah lokasi itu saya melihat seperti kolam dengan ukuran besar dan lebar. Itulah yang diceritakan oleh masyarakat disana, Ai Sipatn Lotup.
Ternyata, ada dua sumber air panas
dilokasi tersebut. Tidak jauh dari Ai Sipatn Lotup, sekitar seratus meter, ada
satu lagi sumber air panas, namanya Ai Sipatn Buruk. Sayangnya, lokasi ini
tidak dirawat. Menurut cerita rakyat setempat, Ai Sipatn Buruk ini dulunya juga
panas. Tetapi sekarang tidak lagi karena tidak dirawat.
Masyarakat enggan kesana (Sipatn
Buruk) karena sumber air itu mengeluarkan bau tak sedap. Sekarang air panas itu
dipercaya telah pindah tempat yakni berada ditengah-tengah sungai. Dalam
perjalanan kali ini, saya akan coba menelusuri asal muasal sumber air panas Sipatn
Lotup terlebih dahulu yang sekarang berubah menjadi tempat wisata masyarakat.
Air panas Sipatn Lotup selain sebagai objek wisata masyarakat setempat. Juga dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Hal ini diamini oleh Dogol. Masyarakat yang datang ke lokasi itu tidak jarang menggunakan airnya untuk mengobati penyakit kulit.
Air panas Sipatn Lotup selain sebagai objek wisata masyarakat setempat. Juga dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Hal ini diamini oleh Dogol. Masyarakat yang datang ke lokasi itu tidak jarang menggunakan airnya untuk mengobati penyakit kulit.
“Mereka yang datang kesini bukan
hanya rekreasi saja. Tetapi ada juga mereka yang sakit kulit atau lainnya
datang kesini. Kalau penyakit kulit, cukup disiramkan airnya. Kalau mau
dicelupkan kaki atau tangan atau badan kita mana tahan. Panas tu airnya,”
ungkap dia.
Sipatn Lotup ini, kemungkinan
besarnya mengandung belerang dan sulfur. Sehingga mampu mengobati penyakit,
terutama penyakit kulit. Beberapa warga setempat juga kadang-kadang melakukan
hal yang sama ditempat itu. Penyembuhan dengan cara alami ini sangat membawa
berkah bagi masyarakat setempat untuk mengurangi ongkos berobat.
Sejauh ini, memang belum ada
penelitian resmi dari ilmuwan mengenai kandungan yang terdapat dalam air ini.
Masyarakat disini hanya mengira-ngira saja. “Katanya ada belerang dan
sulfurnya. Tetapi sejauh ini belum ada penelitian disini untuk memeriksanya.
Warga disini pun heran, padahal didaerah kita ini kan tidak ada pegunungan tapi
kok bisa ada air panasnya,” katanya.
Dogol mengabarkan kepada saya bahwa
dulunya daerah ini merupakan hutan belantara. Itu dibuktikan dengan masih
adanya pohon-pohon besar disekitar air panas ini dan sampai sekarang masih ada.
Dia sendiri membuat larangan kepada warganya untuk menebang pohon-pohon besar
ini. Hal ini dimaksudkan agar suasana aslinya tidak hilang begitu saja.
“Mana boleh warga disini nebang
pohon-pohon ini. Ini supaya Nampak alami sebagaimana dia dulu ditemukan oleh
warga setempat. Kami harus jaga dan merawat tempat ini agar tetap asri dan
indah,” tegas dia.
Untuk pembangunan tempat ini,
pemerintah sudah pernah memberikan bantuan untuk membangun tempat ini menjadi
lebih enak dipandang. Termasuk membuat beton-beton untuk kolam air panas ini.
Kemudian membangun pendopo untuk tempat beristirahat serta keperluan lain
seperti wc dan sebagainya.
Pengelolaan tempat ini belum
dilakukan secara professional. Namun, pihak desa sudah menunjuk beberapa orang
untuk mengelola tempat ini baik itu dari sisi kebersihannya maupun keindahannya
dan perawatan fasilitas yang ada ditempat tersebut. “Sementara kami kelola
sesuai kemampuan yang ada,” katanya.
Pada
tahun 2016, pemerintah daerah juga akan mencairkan bantuan untuk pembangunan
jalan masuk ke lokasi. Kabarnya dana yang disiapkan sebesar tuga ratus juta. “Sebelumnya
ada juga bantuan pemerintah untnk membeton pinggiran kolam agar lebih bagus. Kemudian
pendopo untuk istirahat para pengunjung. Tahun ini jalannya akan dibaguskan
dengan dana bantuan pemerintah,” ungkap dia. (*)


+ comments + 1 comments
apa pemerintah kabupaten sanggau sudah mengetahui tentang hal ini
Post a Comment