Anggaran dan SDM Masih Jadi Problem
Ditunjuk menjadi rumah sakit rujukan regional, ternyata tak mudah. Tipe B mutlak menjadi syarat. Banyak yang mesti dipersiapkan, anggaran dan sumber daya manusia misalnya. Untuk menilik persiapannya, harian ini coba menggali informasi dan menemui Direktur RSUD Sanggau, Edy Suprabowo untuk berbincang mengenai proyek multiyears ini.
"Gimana, apa kabar?," sapa Edy yang sudah ditunggu harian ini siang kemarin di Kantor Bupati Sanggau. Tanpa basa-basi, dengan mengambil posisi tetap berdiri, saya coba membuka cerita mengenai rencana pembangunan rumah sakit baru di Sanggau yang ditaksir lebih dari seratus milyar rupiah.
Ditunjuk menjadi rumah sakit rujukan regional, ternyata tak mudah. Tipe B mutlak menjadi syarat. Banyak yang mesti dipersiapkan, anggaran dan sumber daya manusia misalnya. Untuk menilik persiapannya, harian ini coba menggali informasi dan menemui Direktur RSUD Sanggau, Edy Suprabowo untuk berbincang mengenai proyek multiyears ini.
"Gimana, apa kabar?," sapa Edy yang sudah ditunggu harian ini siang kemarin di Kantor Bupati Sanggau. Tanpa basa-basi, dengan mengambil posisi tetap berdiri, saya coba membuka cerita mengenai rencana pembangunan rumah sakit baru di Sanggau yang ditaksir lebih dari seratus milyar rupiah.
"Iya,
mau tidak mau kita harus bangun," kata dia menyela pertanyaan saya.
Penunjukan RSUD Sanggau sebagai rumah sakit rujukan regional tidak bisa
dihindari. Dan, karena alasan itu pula mau tidak mau harus dibangun rumah sakit
baru dengan tipe B. "Itu syaratnya."
RSUD
Sanggau, sebut dia, masih merupakan rumah sakit tipe C. Untuk bisa menjadi
rumah sakit rujukan regional harus naik status menjadi tipe B. Makanya
diupayakan rencananya bisa dimasukkan dalam APBD Perubahan tahun 2016. Anggaran
yang dicanangkan tidak kuran dari seratus milyar rupiah. Jumlah ini masih bisa
bertambah sesuai dengan situasinya nanti.
Pembangunan
RSUD baru itu rencananya dilakukan di tanah milik Pemkab Sanggau yang berada di
daerah Semboja atau berada di belakang Kantor Rupbasan Sanggau dengan luas
lahan tidak kurang dari 6 hektar dari total 11 hektar tanah pemkab tersebut.
"Disitu
kan total tanah pemkab ada sekitar 11-an hektar. Untuk rumah sakit baru ini
kemungkinan dipakai 6 hektar," katanya.
Balik
lagi soal anggaran, dengan anggaran seratus milyar itu operasional rumah sakit
diharapkan sudah bisa berjalan. Tetapi, "ada tapinya",
kemungkinan ada layanan yang seharusnya dijalankan akan di pending terlebih
dahulu.
Untuk
2016 ini, yang pasti, lelangnya itu, master plan, DED-nya kemudian AMDAL-nya.
Untuk fisik, dilihat dulu, mudah-mudahan begitu DED selesai, karena ini
anggarannya sebagian APBD, sebagian pinjaman, kalau bisa diakhir tahun,
kemungkinan di perubahan bisa diajukan.
"Lalu
soal pinjaman?," dia masih akan membicarakan dengan pihak Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda). Pinjamannya dari mana dan dari siapa
belum dapat dipastikan. "Saya sampaikan yang sudah pasti saja dulu. Kalau
itu (pinjaman) belum tahu nanti," katanya.
Kabarnya,
untuk pembiayaan proyek multiyears ini akan 'fifty-fifty' dengan pihak lain berua pinjaman
tadi, namun belum diketahui pasti siapa pihak lain yang dimaksudkan. Soal ini,
Edy belum mau berkomentar lebih jauh.
Obrolan
santai itu tak terasa. 20 menit telah berlalu. Edy beberapa kali terlihat
mengubah posisi berdirinya. Sebuah buku catatan masih tetap berada ditangan
kanannya. Saya kemudian melanjutkan pertanyaan seputar kondisi sumber daya
manusia yang ada. "Apakah memang sudah siap atau bagaimana?."
Untuk
SDM, Edy tak menampik bahwa saat ini yang ada belum sepenuhnya siap. Masih
sangat dibutuhkan spesialis dasar seperti spesialis anak, bedah dan lainnya.
"Kita hanya punya satu atau dua," ujarnya.
Belum
lagi, lanjut dia, untuk penunjangnya itu harus lengkap ada patologi klinik,
dokter laboratorium (sudah ada), anatomi (belum ada), Radiologi dan anastesi
juga belum ada. Kemudian, spesialis seperti mata, bedah syaraf, paru, kulit,
masih dibutuhkan.
"Seharusnya
ada 8 spesialis tambahan lagi. Nah, itu kita masih kurang banyak," kata
dia membeberkan. (*)


Post a Comment