Alasannya sih karena gaji honorer kecil, tak cukop memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tapi kan bukan berarti harus jualan sabu. Itulah cerita si guru honorer disalah satu sekolah SMP yang ada di Sekadau. Sebut saja, ZK, 29 tahun.
ZK ditangkap Polisi Sekadau setelah sebelumnya menangkap 5 orang yang diduga rekannya dalam memasarkan sabu miliknya. Empat orang ditangkap sebuah rumah di Jalan Sintang, dekat Simpang Kayu Lapis
sekitar pukul 15.30, Minggu sore (7/2) dan satu orang lagi ditangkap Jalan Sintang kilometer 9.
Dari empat orang tidak ditemukan sabu karena habis dipakai. Polisi hanya menemukan peralatan yang baru saja digunakan untuk nyabu. Sedangkan dari satu orang lagi, polisi menemukan sembilan paket sabu
dalam plastik klip kecil, satu buah sedotan, satu unit handphome, satu unit
sepeda motor dan sejumlah uang sebesar Rp273 ribu.
“Sembilan paket kecil sabu ditemukan dari kantong celana
kiri SS. Dia ngakunya dapat dari ZK,” ujar Kasat Reserse Narkoba Polres Sekadau, AKP P Silaen.
ZK langsung diburu polisi. Dia berhasil ditangkap di
Jalan Penanjung RT 13 RW 03, Kota Sekadau. Dari tangannya didapatkan sabu yang
disimpan didalam kotak permen mentos sebanyak sebelas paket.
“Sepuluh paket kecil siap edar dan satu paket besar. Barang lainnya
juga disita berupa satu buah bing, korek api, pipet dan gunting, dua unit
handpone serta dompet yang berisi uang sebesar Rp384 ribu,” katanya.
ZK mengakui selain
mengedarkan sabu dia juga pengguna barang haram tersebut. Tamatan salah satu
perguruan tinggi di Malang ini mengaku, berjualan sabu untuk mencukupi
kebutuhan sehari-hari. Sebab gajinya sebagai guru honorer tidak cukup. “Saya
mendapatkan barang tersebut dari seseorang di Singkawang,” kata dia.
Mengenai ancaman hukuman, pengguna akan dikenakan pasal 127,
sedangkan pengguna dan pengedar dikenakan pasal 114 dan 112 Undang-Undang Nomor
35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.
Ditambahkan Silaen, penggerebekan itu bermula dari informasi
masyarakat yang mengetahui adanya kegiatan pesta sabu. “Kami temukan empat
orang AP, AG, EK dan BR sudah selesai melakukan pesta sabu. Namun, narkoba tidak kami temukan,”
ujarnya Senin (8/2).
Sementara hasil tes urine
keempatnya dinyatakan positif. “Total ada enam orang yang kami tangkap dengan barang bukti narkoba
jenis sabu sebanyak dua puluh paket,” ungkap dia. (*)


Post a Comment